Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Niat 6 Perusahaan untuk Melantai di BEI
Masalah positif Covid-19 di Indoensia yang tetap mencatat rekor harian baru ternyata tidak menurunkan kemauan beberapa perusahaan untuk mencatat sahamnya di papan Bursa Dampak Indonesia (BEI).
Permainan Slot Digemari Semua Kalangan
Bursa Dampak Indonesia (BEI) memberikan laporan, masih ada 6 perusahaan yang merencanakan mengadakan tindakan pemasaran saham pertama atau Initial Public Offering (IPO) pada tersisa 2020. Jumlah itu naik dari minggu kemarin, dimana cuma ada 4 calon emiten baru dalam pipeline BEI.
"Masih ada 6 perusahaan yang merencanakan akan lakukan pendataan saham," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna dalam pesan tercatat, Selasa (22/9/2020).
Nyoman sampaikan, ke enam perusahaan itu bergerak pada 4 bagian yang lain. Sekitar 2 perusahaan salah satunya datang dari bagian properti, real estate and building construction.
Sesaat 1 perusahaan lain tiba dari bagian trade, services and investment. Lantas 1 perusahaan bergerak pada bagian miscellaneous industry, serta 1 perusahaan yang lain dari bagian agriculture.
Disamping itu, dia memberikan tambahan, ada 5 penerbit yang akan mengeluarkan 7 emisi obligasi/sukuk yang ada dalam pipeline Dampak Berbentuk Hutang serta Sukuk (EBUS) di BEI. Untuk catatan, 1 perusahaan bisa mengeluarkan lebih dari 1 emisi EBUS.
Selanjutnya, Nyoman mengatakan kepercayaan diri BEI jika pebisnis masih mempunyai ketertarikan serta keinginan besar untuk tumbuh bersama-sama Pasar Modal Indonesia.
"Hingga ke depan akan banyak pebisnis yang akan manfaatkan Pasar Modal Indonesia untuk percepat perkembangan perusahaan dengan lakukan pendataan saham atau penerbitan dampak yang lain," katanya.
Awalnya, PT Bursa Dampak Indonesia (BEI) memberikan laporan, pengumpulan dana dari pendataan pertama saham atau Initial Public Offering (IPO) sampai Agustus 2020 capai Rp 4,2 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna sampaikan, jumlah dana itu datang dari 37 perusahaan tertera baru sampai 31 Agustus 2020.
"S/d tanggal 31 Agustus 2020, masih ada 11 perusahaan yang merencanakan akan lakukan pendataan saham di BEI serta bergerak pada beberapa bagian," jelas Nyoman dalam pesan tercatat, Selasa (1/9/2020).
Kecuali dari IPO, Nyoman menjelaskan, BEI per 31 Agustus 2020 menulis ada 58 penerbitan emisi obligasi dengan keseluruhan dana Rp 45,9 triliun, dan penerapan rights issue (HMETD) dari 12 perusahaan sejumlah Rp 10,8 triliun.
Nyoman menguraikan, 11 calon emiten baru yang siap masuk pasar modal tiba dari beberapa bagian. Seumpama 4 perusahaan dari bagian properti, real estate serta building construction, lantas 2 perusahaan dari bagian trade, services and investment.
Selanjutnya, 2 perusahaan tiba dari bagian consumer goods industry, 2 perusahaan dari bagian miscellaneous industry, serta tersisa 1 perusahaan datang dari bagian keuangan.
"Disamping itu, sekarang ini ada 20 perusahaan yang akan mengeluarkan 23 emisi obligasi atau sukuk yang ada dalam pipeline di BEI," tutur Nyoman.
Strategi Investasi Reksa Dana Saham Waktu IHSG Naik-turun